PEMANASAN GLOBAL
1. Pernyataan Umum/Klasifikasi
Pemanasan
global, dalam Bahasa Inggris disebut global
warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Salah satu masalah terbesar yang kita hadapi saat ini. Pada saat ini, Bumi
menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan
aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar
fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida
dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.
2. Anggota/Aspek yang Dilaporkan
Apa yang menjadi sebab terjadinya global warming, sudah sangat sering
diperdebatkan oleh komunitas ilmuwan, media, bahkan politisi. Tetapi, sayangnya,
kita masih saja terus memperbincangkan penyebab seputar global warming, padahal
akibat yang ditimbulkan setiap hari semakin nyata dan terukur. Satu hal yang
pasti, penyebabnya adalah siapa lagi kalau bukan kita, umat manusia, dan akibat
dari ini akan sangat terasa.
Berikut ini faktor penyebab terjadinya pemanasan global:
1. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti
batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas
lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.
2. Diperkirakan, setiap tahun dilepaskan 18,35 miliar ton karbon dioksida
(18,35 milliar ton karbon dioksida ini sama dengan 18,35 X 1012 atau
18.350.000.000.000/kg karbon dioksida).Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan
lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Inilah yang disebut
dengan Efek Rumah Kaca.
3. Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor.
Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan
kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi
manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua peningkataan ini tidak
diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.
4. Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit
listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas
karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi
karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya,
usaha penggunaan energi alternatif selain
fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang enggan
untuk melakukan ini.
5. Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan
pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini
berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai
perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk
kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum
kita.
6. Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi
penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik
yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya
dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak, dan dengan
meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan peningkatan produksi gas
metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.
7. Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah
pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita tumbuh
semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru dunia dan dapat
digunakan untuk mendaur ulang karbondioksida yang
terlepas di atmosfer bumi.
3. Anggota/Aspek yang Dilaporkan
Dampak pemanasan global pada bumi dan kehidupan seluruh makhluk sungguh sangat
menakutkan. Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan
global:
1. Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia
karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak
negara di seluruh dunia akan mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut
ini. Inilah mungkin yang faktor penyebab tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa
tahun mendatang sesuai dengan yang diprediksi ilmuwan.
2. Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti
yang telah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan
akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini
mengakibatkan terjad
3. Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami bencana
kelaparan karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan
panen. Ini disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan
iklim yang kurang kondusif bagi tanaman pangan.
4. Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050
mendatang, peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan
spesies. Artinya, di tahun-tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh
berkurang. Namun, semoga saja tidak termasuk di dalamnya spesies manusia.
5. Jika tidak segera diatasi, maka kenaikan temperatur karena pemanasan global
hingga tahun 2100 akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan
lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan
permukaannya sekitar 9 – 100 cm (4 – 40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan
dapat menenggelamkan pulau-pulau. Diantara 17.500 pulau diIndonesia, sekitar
4000 pulau akan tenggelam.
6. Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang
lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini
akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di
dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin dan spesies
yang tidak mampu berpindah akan musnah.
7. Di Indonesia sendiri, tanda-tanda perubahan iklim akibat pemanasan
global telah lama terlihat. Misalnya, sudah beberapa kali ini kita mengalami
musim kemarau yang panjang. Tahun 1982-1983, 1987 dan 1991, kemarau panjang
menyebabkan kebakaran hutan yang luas. Hampir 3,6 juta hektar hutan habis di
Kalimatan Timur akibat kebakaran tahun 1983. Musim kemarau tahun
0 komentar:
Posting Komentar