Teks Prosedur (protokol) Cara Membuang Dan Menangani Sampah Berbahaya oleh Bima Andi



Teks prosedur (protokol)
Cara Membuang Dan Menangani Sampah Berbahaya
(Tujuan)
Jangan buang sampah sembarangan! Sejak kecil kita sudah familiar dengan nasihat itu. Kita pun diarahkan untuk selalu membuang sampah ke tempat sampah. Dengan ini, kamar, kantor, atau lingkungan kita akan tetap bersih dan rapi.
Tapi jangan salah.
Tidak semua sampah bisa kita buang ke tempat sampah lho. Beberapa jenis sampah yang ada dalam hidup kita sehari-hari bisa punya efek berbahaya jika dibuang tanpa penanganan khusus. Karena itu, membuang mereka ke tempat sampah justru sama dengan membuang mereka sembarangan.
Jika Anda ingin tau sampah apa dan bagaimana cara membuangnya, anda dapat membaca artikel dibawah ini.
(langkah- langkah)
 1. Baterai Bekas
Sampah baterai tergolong sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) karena mengandung logam berat seperti merkuri, mangan, timbal, kadmium, nikel, dan lithium. Meskipun sudah tak bisa menyalakan barang elektronik, baterai tersebut tetap mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Ini berlaku untuk semua jenis baterai, termasuk baterai batu, baterai jam tangan, baterai lithium, sampai yang bisa diisi ulang.
Jika Anda amati, pada bagian belakang baterai ponsel tertera simbol tong sampah yang disilang. Itu salah satu tanda bahwa kita tidak boleh membuang sampah itu sembarangan. Bahan-bahan kimia yang terkandung pada baterai bisa meresap ke dalam tanah dan bercampur pada pasokan air tanah. Jika ini terus berlangsung, air yang kita pakai sehari-hari bisa teracuni, dan ini bisa berdampak serius bagi kesehatan manusia.
Lalu kemanakah kita harus membuangnya? Di Indonesia sendiri memang belum banyak tempat-tempat penampungan sampah baterai seperti di negara maju. Tapi kita bisa menyiasatinya dengan mengumpulkan lalu menyerahkannya pada para pengumpul sampah baterai.
2. Lampu Neon
lampu neon atau TL mengandung bahan kimia beracun. Dilarang keras untuk membuangnya ke tempat sampah begitu saja. Ketika lampu ini pecah, ia akan melepaskan merkuri. Buanglah sampah lampu ini ke pusat pengelolaan limbah berbahaya di dekat tempat tinggalmu.

 3. Obat-obatan yang sudah kadaluarsa

bahan kimia yang terkandung di dalamnya dapat berefek buruk bagi lingkungan, obat-obatan yang Anda buang itu juga bisa disalahgunakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab. Untuk menghindari itu, lakukan hal ini:
  • Jika Anda punya sisa obat-obatan yang udah kadaluarsa, Anda bisa mengumpulkannya lalu memberikannya pada apotek atau rumah sakit. Disini obat-obatan akan dimusnahkan dengan cara yang aman.
  • Jika Anda punya obat-obatan yang masih bisa digunakan, Anda bisa menyumbangkannya pada yayasan amal yang sering mengadakan acara pengobatan gratis. Caveat: obat-obatan tersebut harus masih dalam keadaan yang baik.
  • Jika Anda punya sisa vitamin, Anda bisa menggunakannya sebagai pupuk. Kalau berbentuk kapsul, keluarkan dulu isinya. Kalau berbentuk tablet, hancurkan itu terlebih dulu. Setelah itu taburkan ke tanaman. Obat-obatan ini bisa menyuburkan tanaman.

 4. Kaleng Semprotan Aerosol (Spray)

Kemasan semprotan seperti ini selalu punya propellant yang ditekan, dan di dalamnya pasti ada bahan-bahan kimia berbahaya yang membuat kita tak bisa membuangnya sembarangan.
Beberapa produk aerosol itu juga sangat rentan terbakar dan meledak terkena benturan atau suhu panas.

 5.  Berbagai Sampah Elektronik

Sampah barang elektronik seperti TV, DVD, kamera digital, komputer, printer, ponsel, radio, cartridge, charger dan yang lainnya tidak seharusnya berakhir di TPS umum. Limbah elektronik seperti ini harus kita simpan di gudang kita sendiri. Atau berikan pada tukang reparasi agar bisa didaur ulang kembali.
Limbah elektronik mengandung logam berat seperti kadmium dan timah. Sampah elektronik adalah penyebab utama polusi tanah dan air. Karena limbah-limbah seperti ini, tanah dan air jadi terkontaminasi dengan logam-logam berat yang beracun bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.

 6. Potongan Rambut

Rambut memiliki kandungan nitrogen yang tinggi. Oleh karena itu, limbah rambut bisa kita manfaatkan sebagai pupuk kompos. Menurut Vlatcho D. Zheljazkov, peneliti dari Mississippi State University, AS, penambahan 5%-10% potongan rambut pada media kompos bisa meningkatkan produktivitas tanaman hingga 10%!

 7.  Minyak Goreng
Minyak yang dibuang melalui saluran pembuangan air lama-kelamaan akan menjadi padat dan menjadi penyumbat. Selain itu, sisa-sisa minyak goreng ini bisa terbawa hingga sungai dan laut, dan pada akhirnya mencemari ekosistem. Ini tentu sangat berbahaya bagi makhluk hidup yang berhabitat disana.
Di Indonesia sendiri masih sedikit sekali kota yang punya sewerage system. Anda tidak punya pilihan selain menyimpan limbah minyak goreng di dalam botol, membiarkannya mengendap, sebelum membuangnya ke tempat sampah. Botol itu akan mencegah endapan minyak goreng itu merusak lingkungan.
 8. Cat
Kaleng-kaleng sisa cat dan bahan-bahan yang sudah terkontaminasi oleh cat sangat rentan untuk terbakar. Cat berbahan minyak, pernis, dempul, hingga pengencer minyak tergolong ke dalam limbah berbahaya; mereka juga mengandung bahan kimia yang mengancam manusia dan lingkungan.
Cat yang udah tidak terpakai lebih baik disumbangkan ke sekolah-sekolah atau organisasi sosial seperti Habitat For Humanity. Dengan cara ini, Anda bisa menyelamatkan lingkunganmu sekaligus membantu orang lain. 
9. Pupuk dan Herbisida
Bahan kimia yang terkandung sudah pasti tergolong ke dalam limbah beracun. Cara terbaik untuk menanganinya adalah dengan memberikannya pada orang lain yang masih bisa menggunakannya kembali. Atau bawalah ke tempat penampungan sampah yang bisa menangani sampah atau limbah berbahaya.
 10. Korek gas
Korek gas termasuk sampah yang sangat mudah untuk terbakar. Apalagi korek yang di dalamnya masih terdapat sisa cairan gas. Sangat berbahaya jika kita melemparnya begitu aja ke dalam sampah, bisa-bisa terbakar kalau terkena panas. Berikan korek api bekasmu ke tukang isi ulang korek api agar bisa digunakan kembali.

 11. Alat Detektor Asap
Detektor asap dengan tabung ion (Ionization Chamber Smoke Detectors/ ICSD) menggunakan radiasi ion dalam jumlah kecil untuk mendeteksi asap. Kerena mengandung radioaktif, alat ini termasuk ke dalam material berbahaya. Jadi kita harus membuang limbahnya dengan ekstra hati-hati.
Keluarkan baterainya terlebih dulu, lalu kirimkan kembali melalui jalur darat kepada produsennya. Biasanya mereka akan menerima permintaan daur ulang. Tetapi jika tidak, kita bisa memberikan kepada pusat pengelolaan limbah berbahaya.

 12. Termometer Merkuri

Termometer merkuri rata-rata mengandung 500 mg merkuri yang berbahaya bagi kesehatan
Merkuri bersifat neurotoksin (merusak syaraf), yang berbahaya terutama bagi janin dan anak kecil. Kalau ingin membuangnya, berikan termometer ini kepada pusat pengelolaan limbah berbahaya.

 13.  Aneka sampah plastik

Sampah-sampah plastik ini butuh waktu ratusan tahun sendiri untuk terurai. Kurangi penggunaan kantong plastik; gantilah dengan kantong kain yang bisa kita pakai berkali-kali.

 14. Cairan pembersih rumah

Cairan pembersih rumah tangga ini mengandung banyak sekali bahan kimia yang berbahaya. Cairan kimia ini juga bisa membuat pipa-pipa saluran pembuangan air terkorosi. Cairan ini juga ada yang mudah terbakar, oleh karena itu jangan menyisakannya ketika hendak membuangnya. Buanglah tempat sampah ini ke tempat-tempat pengelolaan sampah berbahaya.

 15.  Kosmetik atau bekas botolnya
Beberapa kosmetik masih mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri. Dan bahan-bahan kimia itu tidak bisa terurai hanya dengan air. Akibatnya, kosmetik yang dibuang sembarangan bisa mengkontaminasi air tanah.

16. Ban mobil atau motor bekas

Ban-ban bekas sepeda motor atau mobil tidak bisa kita buang sembarangan ke tempat sampah atau pinggir jalan. Beberapa bahan yang terkandung di dalamnya bisa mencemari tanah. Sebaiknya berikan ban bekasmu ke tempat seperti bengkel kendaraan. Paling tidak dengan ini benda-benda itu ada yang memanfaatkan.

 17.  Alat Pendingin

Alat-alat pendingin rumah tangga seperti kulkas, AC, dan freezer mengandung refrigeran atau freon, isolasi busa, dan zat-zat kimia berbahaya yang bisa merusak lingkungan. Freon juga bisa menipiskan lapisan ozon bumi, sehingga pastikan benda pendingin yang Anda beli di masa depan tidak mengandung zat ini.
Jika ingin membuang barang-barang di atas, bawalah dulu ke tempat reparasi untuk memastikan tidak adanya kebocoran di dalamnya.

 18.  Petasan yang belum meledak
Kalau Anda beli petasan yang melempem alias tidak bisa meledak, jangan buru-buru membuangnya ke tempat sampah. Barang ini memiliki kandungan zat yang bisa merusak lingkungan. Lagipula, petasan itu bisa sewaktu-waktu meledak jika terpapar panas matahari. Sebelum membuangnya, rendam petasanmu dalam air semalam penuh. Setelah itu bungkus menggunakan kertas, baru deh buang ke tempat sampah.
 19. Lem dan bahan perekat
Lem dan bahan perekat lainnya mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Jangan membuangnya begitu aja, terlebih lagi ketika masih dalam keadaan cair. Ini bisa saja mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup lainnya. Sebelum membuangnya ke tong sampah, keringkan isinya terlebih dahulu. Barulah setelah itu kita boleh membuangnya ke tempat sampah.

 20. Oli kendaraan bermotor
Jangan membuang oli kendaraan bermotor dengan ke tanah atau saluran pembuangan, karena oli bisa mengganggu proses daur ulang air. Satu galon oli bisa merusak 1 juta galon air bersih. Selain itu, oli-oli ini akan berkumpul di sungai atau laut dan merusak habitat makhluk hidup di dalamnya.
Cara terbaik untuk membuang limbah oli adalah dengan menempatkannya ke dalam botol, menutup botol itu rapat-rapat lalu memberikannya ke tempat-tempat yang bersedia menerima oli bekas untuk didaur ulang, seperti bengkel atau tempat penjualan aksesoris motor.


0 komentar:

Posting Komentar